alinea interactive report

Mereka yang tidak menyerah hadapi pandemi - Alinea Interactive Report

Please Wait ...

MEREKA YANG TIDAK MENYERAH HADAPI PANDEMI

Hampir dua tahun sudah pandemi Covid-19 melanda dunia, tak terkecuali Indonesia. Untuk menekan penyebaran virus SARS-CoV-2, pemerintah pun menerapkan berbagai kebijakan dari pembatasan sosial berskala besar (PSBB) hingga pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berlevel di seluruh wilayah Indonesia.

Ragam kebijakan untuk pembatasan sosial ini berdampak pada dunia usaha. Bahkan, kebijakan-kebijakan itu telah memukul industri jauh lebih keras dari yang diperkirakan. Nyaris seluruh sektor merasakan dampak buruk pagebluk.

Dari berbagai sektor yang ada, industri penerbangan, pariwisata dan pusat perbelanjaanlah yang terjatuh paling dalam. Penyebabnya tak lain karena mobilitas masyarakat anjlok, baik saat PSBB maupun PPKM berlevel.

pohon uang


Pandemi dan dampaknya ke ekonomi

Namun, di tengah situasi yang tak menentu, sejumlah dunia usaha masih memantik asa. Ada beberapa sektor yang masih tetap bertahan, bahkan tumbuh tinggi meski di awal pandemi. Sektor usaha tersebut adalah industri digital dengan salah satu subsektornya; lapak online.

Hal itu terlihat dari survei terbaru yang diluncurkan oleh Ipsos dengan judul Global Trends 2021: Aftershocks and Continuity.

Dalam survei itu, Indonesia menempati urutan ke-4 sebagai negara dengan penduduk yang memilih untuk belanja online ketimbang belanja langsung di toko atau pusat perbelanjaan. Pilihan tersebut diambil bahkan setelah pandemi berangsur terkendali dan pemerintah mulai melonggarkan kebijakan pembatasan.

suprapto tan
kutip

Covid-19 mempengaruhi semua hal dan mendorong munculnya banyak sinyal perubahan, seperti konsumerisme dan pilihan merek konsumen, isu perubahan iklim dan lingkungan, serta banyak isu lainya,

kutip
Soeprapto Tan
Managing Director Ipsos Indonesia

Menurutnya, belanja online menjadi pilihan karena dirasa lebih mudah untuk dilakukan. Apalagi, dengan masih adanya virus, masyarakat harus tetap membatasi mobilitas mereka. Di sisi lain, pengguna internet di Indonesia yang telah mencapai 202,6 juta orang juga menjadi faktor pendukung.

Tidak hanya itu, 83% konsumen juga setuju bahwa mereka dapat menemukan penawaran lebih baik saat berbelanja online dibandingkan di toko. Lebih jauh, 81% konsumen di Indonesia mengaku percaya pada rekomendasi online dari aplikasi atau situs terkenal.

shopping

Terkait pemilihan merek, 59% konsumen tidak setuju merek global memiliki produk lebih baik dibandingkan merek lokal. Hal ini selaras dengan data pada survei yang sama yaitu 87% konsumen di Indonesia memilih membeli produk lokal dibandingkan produk global.

“Konsumen merasakan merek lokal Indonesia saat ini dapat bersaing bahkan dengan merek global. Untuk itu, saya melihat produk lokal dan belanja online masih akan tetap menjadi pilihan konsumen ke depannya,” imbuh Tan.

Dengan meningkatnya belanja  online  sebagai salah satu bagian dari ekonomi digital, praktis valuasi sektor tersebut kian meroket. Jumlahnya di tahun ini diperkirakan mencapai US$70 miliar atau sekitar Rp1.005 triliun. Kemudian menjadi US$146 miliar pada 2025 dan US$315,5 miliar atau setara Rp4.531 triliun di 2030.



peta indonesia

Ekonomi Jawa Tengah sebagai salah satu yang tertinggi

Tidak sendiri, kenaikan belanja online diikuti pula oleh kebangkitan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Hal ini terjadi seiring makin banyaknya pelaku UMKM yang merambah dunia digital sebagai salah satu pemasaran utama mereka sejak pandemi. Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, sampai sekarang sudah ada 26% atau sekitar 16,4 juta UMKM yang telah masuk ke dalam ekosistem ekonomi digital melalui e-commerce atau onboarding.

Semakin meningkatnya ekonomi digital dan mulai bangkitnya UMKM lantas membuat ekonomi Indonesia kian membaik. Hal itu tercermin dari pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 3,51% secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal III-2021. Pulau Jawa memberikan kontribusi ekonomi tertinggi sebesar 57,55% dan nilai pertumbuhan ekonomi sebesar 3,78%. Kemudian diikuti oleh kontribusi ekonomi yang cukup signifikan sebesar 21,95% dari Pulau Sumatera dengan nilai pertumbuhan ekonomi sebesar 3,03%.

airlangga
kutip

Pada kuartal IV-2021, pertumbuhan ekonomi diperkirakan menyentuh angka 4,5%-5,5% (yoy), dan untuk pertumbuhan tahunan sepanjang tahun 2021 ditargetkan sebesar 3,7%-4% (yoy),

kutip
Airlangga Hartarto
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
pada Webinar Solopos Outlook Ekonomi 2022 tentang Penguatan Ekonomi untuk Pertumbuhan Berkelanjutan, Rabu (8/12).

Jawa Tengah sebagai salah satu daerah penyumbang pertumbuhan tertinggi di Jawa, pada kuartal III lalu mencatat peningkatan signifikan, setelah empat kuartal sebelumnya terus terkontraksi. Adapun pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada kuartal III-2021 adalah sebesar 1,66% jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya (quartal to quartal / q-t-q). Demikian pula secara akumulasi sepanjang periode kuartal I-III 2021 juga tumbuh 2,44% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (cumulative to cumulative/c-to-c).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Pribadi Santoso dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2021 yang digelar belum lama ini mengatakan, pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah terutama didukung oleh investasi dan ekspor. Selain itu, UMKM juga menjadi salah satu penopang ekonomi regional.

Namun demikian, meski telah menjadi salah satu penopang perekonomian, Santoso bilang, pihaknya masih akan terus berusaha meningkatkan pertumbuhan kinerja sektor ekonomi akar rumput itu. Salah satu caranya adalah dengan mendorong digitalisasi pelaku UMKM.

“Dari sisi digitalisasi, Bank Indonesia akan terus bekerja sama dengan beberapa marketplace di Indonesia untuk mengakselerasi digitalisasi di sisi hilir UMKM melalui program on boarding,” kata dia.

stage

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (tiga dari kiri), di sela-sela acara Gerakan #BangkitBersama dengan tema Yang Lokal Yang Juara, Bareng Tokopedia, Kamis (9/12/2021). Foto dokumentasi Tokopedia.

Hal ini lantas diamini oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Dia mengatakan, hingga saat ini sudah semakin banyak UMKM yang bergabung dengan marketplace sebagai langkah onboarding mereka.

UMKM Go Digital

Terlepas dari itu, Ganjar meyakini, dengan bergabungnya UMKM ke dalam ekosistem dagang-el, para pelaku usaha akar rumput akan lebih mudah untuk memperluas jangkauan pasarnya. Dus, pendapatan para pelaku UMKM dapat menjadi semakin tinggi.

“Kami akan dorong UMKM agar menggunakan ekosistem dagang-el, dengan digital marketing agar mereka bisa tersebar ke mana-mana. Sambil nanti kami dampingi, mereka bisa kami latih,” tuturnya dalam rangkaian acara Gerakan #BangkitBersama dengan tema Yang Lokal Yang Juara, Bareng Tokopedia, Kamis (9/12).

Dia menambahkan, untuk terjun ke ekosistem marketplace, sebenarnya tidak mudah untuk dilakukan UMKM begitu saja tanpa bantuan siapapun. Bahkan, menurutnya, permasalahan ini menjadi masalah paling serius setelah permodalan.

Karenanya, untuk membawa UMKM ke dunia digital diperlukan uluran tangan dari berbagai pihak. Mulai dari UMKM-UMKM yang telah lebih dulu masuk ke dalam marketplace, pemerintah pusat dan daerah, hingga pihak swasta.

Peran Tokopedia dalam akselerasi digitalisasi sektor akar rumput

Sementara itu, Tokopedia sebagai salah satu marketplace terbesar di Indonesia pun tak ingin ketinggalan mengulurkan tangan untuk membantu UMKM bangkit. Hal ini, salah satunya dilakukan dengan menghadirkan gerakan #BangkitBersama bertemakan ‘Yang Lokal Yang Juara, Bareng Tokopedia’ di Jawa Tengah bersama Pemprov Jateng.

Gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing UMKM lokal, termasuk di Jawa Tengah, melalui digitalisasi, agar dapat menjadi juara di negeri sendiri. Inisiatif ini dilakukan dengan mengusung berbagai inovasi berpendekatan hyperlocal, seperti etalase yang dirancang khusus sesuai dengan kebutuhan masing-masing daerah untuk mendekatkan pembeli dengan penjual.

Tidak hanya itu, menurut CEO dan Founder Tokopedia William Tanuwijaya, gerakan ini juga dilakukan untuk memberikan ruang bagi UMKM lokal di seluruh penjuru Indonesia agar memiliki kesempatan yang sama untuk bertumbuh. Jadi tidak perlu pindah ke ibu kota untuk menjadi juara.

“Di Tokopedia, kami akan terus mengembangkan UMKM lokal melalui berbagai pelatihan dan pendampingan, memberikan panggung untuk promosi dan ekspansi pasar, serta menghadirkan solusi melalui teknologi untuk meningkatkan skala bisnis,” ujar dia.

stage

Founder dan CEO Tokopedia William Tanuwijaya. Foto dokumentasi Tokopedia

Gerakan #BangkitBersama mencakup berbagai program untuk meningkatkan kapasitas UMKM Jateng dari sisi produksi, pemasaran, branding hingga pengembangan usaha. Misalnya, Sekolah Kilat Seller (SKS), Kelas Inkubasi UMKM GoTo bersama UNS dan berbagai pelatihan rutin yang dilaksanakan dengan berbagai dinas di tingkat kota, provinsi serta kabupaten di Jawa Tengah. Selain itu terdapat juga halaman khusus Kumpulan Toko Pilihan (KTP) Semarang dan Solo dengan berbagai penawaran menarik yang dapat membuat belanja masyarakat pada produk dari UMKM Jateng bisa lebih efisien.

Beberapa UMKM mengaku telah merasakan manfaat dari program digitalisasi oleh marketplace dari GoTo Group itu.

Patrobas:
Sneakers Lokal Kekinian

Salah satu UMKM yang mengalami pertumbuhan pesat usai masuk ke dalam ekosistem marketplace Tokopedia adalah Patrobas. Pemilik Patrobas Sebastian Surya Sutantio, mengungkapkan sepatu El Clasico mereka yang dijual secara eksklusif di Tokopedia sempat habis terjual dalam waktu kurang dari 4 menit.

paatrobas
img

Selain meraih pencapaian tersebut, merek sneakers yang terkenal di kalangan anak muda terutama sneakers enthusiast ini juga mengikuti berbagai kampanye, salah satunya kampanye Sebelas Melangkah Bareng Never Too Lavish bersama Tokopedia, yang memang dihelat untuk mendukung kemajuan industri sepatu lokal. Tidak sampai di situ, selama kuartal III-2021 transaksi Patrobas juga tercatat mengalami kenaikan hingga lebih dari delapan kali lipat ketimbang tiga bulan pertama saat bergabung di Tokopedia.

“Banyak kemudahan yang dirasakan sejak bergabung dengan Tokopedia pada 2018, di antaranya bisa memberdayakan sejumlah perajin sepatu lokal dari berbagai daerah. Bahkan selama pandemi, kami tetap bisa mempekerjakan para karyawan dan omzet kami bisa mencapai hingga puluhan juta,” kata pemilik pabrik sepatu yang sempat mengalami kebakaran di Agustus 2021 itu.

patrobas

Panna Coffee: Kopi dari Semarang untuk Nasional

Pemilik sekaligus Founder Panna Coffee Fritz Januar Ajie mengatakan, pada awalnya toko kopi yang telah berdiri sejak lima tahun lalu tersebut hanya bergerak sebagai supplier biji kopi saja. Hal ini dilakukan lantaran Panna Coffee hanya ingin mengolah biji kopi dari petani yang berasal dari seluruh Indonesia dengan grade spesial.

“Awalnya, Panna Coffee didirikan sebagai independent roastery yang tidak menjual kopi seduh secara langsung,” kisahnya, kepada Alinea.id, Jumat (10/12).

Sebagai supplier coffee shop, di awal pandemi penjualan Panna Coffee sempat terjun bebas, seperti halnya industri lainnya. Bahkan, kala itu hasil penjualan mereka hanya 10% hingga 15% saja. Tak mau terus berada di posisi terbawahnya, Fritz akhirnya merombak strategi. Ia mengambil gebrakan besar dengan memanfaatkan penjualan online melalui marketplace Tokopedia dan menjual lebih banyak kopi dalam kemasan eceran untuk konsumen ritel.

kutip

Orang kalau enggak ngopi di kafe, kan berarti ngopi di rumah. Makanya, selama pandemi kami fokus kencengin penjualan ritel via Tokopedia agar masyarakat bisa ngopi di rumah tapi tetap enak,

kutip
Fritz Januar Aji
Pemilik Sekaligus Founder Panna Coffee

panna

Panna Coffee yang pada kuartal III-2021 berhasil mencatatkan pertumbuhan transaksi lebih dari dua kali lipat. Jauh lebih tinggi dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.

pannacoffee

Heritage Brass:
Melestarikan budaya bersama Tokopedia

Heritage Brass, toko yang menjual berbagai macam kerajinan kuningan berukir. Mita Nurul Fajar Indah, pemilik toko yang berpusat di Semarang, Jawa Tengah itu mengaku pada kuartal I-2021, penjualan Heritage Brass meningkat lebih dari 130 kali lipat, dibandingkan tiga bulan pertama saat bergabung dengan Tokopedia.

Perempuan pecinta kuningan itu bercerita, bisnis dan kerajinan ukiran sebenarnya telah menjadi bagian hidupnya sejak kecil. Karenanya, saat dewasa dirinya tak ragu untuk mengambil alih bisnis yang sebelumnya dikelola oleh orang tuanya itu.

Sadar zaman telah semakin berkembang, Mita lantas memperluas pemasaran produk Heritage Brass melalui marketplace Tokopedia. Hal ini dilakukan untuk menemukan peluang di ranah online di negaranya sendiri. Karena menurutnya, kerajinan kuningan ternyata belum dikenal oleh masyarakat lokalnya sendiri.

panna

kutip

Visi saya untuk mengembangkan usaha ini di benua Asia ternyata harus dimulai dari Indonesia. Dengan Tokopedia, saya memiliki kesempatan untuk mengenalkan kerajinan kuningan dengan menjangkau seluruh Indonesia,

kutip
Mita Nurul Fajar Indah
Pemilik Heritage Brass

heritage brass

Toko Lariz:
Toko Difabel Laris Manis

Toko Lariz mencatatkan peningkatan pendapatan signifikan sejak bergabung dengan ekosistem Mitra Tokopedia. Pemilik warung kelontong Toko Lariz sekaligus tunadaksa asal Semarang Suhartini mengaku telah bergabung sebagai mitra Tokopedia pada 2019. Ia bisa menstok produk sembako hanya melalui aplikasi, tanpa harus keluar rumah.

Aplikasi Mitra Tokopedia juga membuat Suhartini bisa menambah varian produk digital di tokonya, seperti pulsa, paket data, token listrik, dan pembayaran Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), sehingga pendapatannya pun meningkat.

kutip

Sejak bergabung di Mitra Tokopedia, warung saya semakin laris. Isi ulang stok warung juga sangat mudah karena saya tidak harus keluar rumah. Dengan berjualan produk digital, omzet saya naik dua kali lipat,

kutip
Suhartini
Pemilik Toko Lariz

Bahkan, warung Suhartini kini menjadi sumber utama pendapatan keluarganya.

“Keterbatasan fisik bukan penghalang bagi saya. Dengan adanya teknologi, semua hal dimungkinkan. Saya ingin terus membuktikan bahwa tunadaksa bermodal minim juga bisa menciptakan peluang,” ujar Suhartini.




Macrame Things:
Lonjakan UMKM kriya

Macrame Things merupakan toko yang menjual produk kriya macrame dan berlokasi di Salatiga, Jawa Tengah. Produknya meliputi sarung bantal, hiasan dinding, gantungan pot tanaman, hingga taplak meja dengan range harga mulai dari Rp17.000 sampai Rp200.000.

Dengan fokus pada produk interior decoration, Macrame Things yang bergabung dengan Tokopedia sejak September 2020 bisa menjangkau pembeli dari seluruh Indonesia.

Berdasarkan catatan Tokopedia, toko yang menjual berbagai kerajinan anyaman simpul berbahan kain atau tali ini berhasil mencatatkan transaksi lebih dari tiga kali lipat pada kuartal III-2021. Angka itu jauh lebih tinggi dibandingkan tiga bulan pertama saat bergabung di Tokopedia.

macrame

up