2022, waktunya tanaman hias endemik Indonesia mendunia

Di tahun 2022, tanaman hias menjadi bagian dari fesyen yang mempunyai perubahan tren sangat cepat.

Ilustrasi Alinea.id/Dwi Setiawan.

Demam tanaman hias di Tanah Air masih berlanjut di tahun kedua pandemi Covid-19. Kali ini, tak hanya keluarga araceae seperti Monstera dan Philodendron dari negara-negara Amerika Latin saja yang populer. Tanaman endemik asli Indonesia pun mulai unjuk gigi hingga kancah Internasional dengan cuan yang menggiurkan.

Pembudidaya dan pemulia tanaman Handry Chuhairy menyatakan pandemi hanya mempercepat akselerasi kepopuleran tanaman aroid. Tanaman dengan ciri berbunga dan berseludang itu sebelumnya sudah mengalami lonjakan permintaan yang turut mengerek harganya.

"Pandemi hanya memicu permintaan yang membuat akselerasinya jadi lebih cepat. Mereka (pembeli) karena di rumah jadi panic buying, beli secara emosional, pokoknya harus punya," ujarnya kepada Alinea.id, Rabu (29/9).

Hukum ekonomi pun berlaku kala banyaknya stok di pasaran tidak sebanding dengan permintaan. Karenanya, di masa pandemi tahun 2020, tercatat beberapa tanaman aroid harganya melonjak bahkan ada yang dibanderol hingga 3 digit. Sebut saja Monstera obliqua, tanaman asal Amerika Latin yang kerap disamakan dengan Monstera adansonii (janda bolong).

Meski mirip, namun harga keduanya bagai bumi dan langit. Jika janda bolong banyak dijual di bawah Rp50 ribu, Monstera obliqua nyatanya bisa dijual puluhan hingga ratusan juta.