Adaro tidak akan tambah produksi batubara

Adaro Energy akan menjalankan planning bisnis yang sudah ditetapkan

Sejumlah pekerja melakukan proses bongkar muat batubara di Dermaga Pelabuhan Tanjung Intan, Cilacap, Jateng/AntaraFoto

PT Adaro Energy Tbk tidak akan menggunakan insentif yang diberikan pemerintah, berupa tambahan kuota produksi sebesar 10%, kepada perusahaan batubara yang menjual produknya sesuai dengan ketentuan harga Domestic Market Obligation/DMO.

Direktur Utama Adaro Energy Garibaldi Thorir, mengatakan, Adaro Energy akan menjalankan planning bisnis yang sudah ditetapkan. Lagi pula untuk meningkatkan produksi dalam waktu singkat, bukan sesuatu hal yang gampang. Perlu adanya persiapan dari peralatan, sumber daya manusia, dan lahan. 

"Intinya kita sesuai rencana awal saja, dengan 54-56 juta metrix ton per tahun," terang Boy Thorir, Selasa (13/3) di Jakarta. 

Total produksi batubara yang dihasilkan Adaro sebagian besar untuk di ekspor, hanya sekitar 23-25% saja untuk memenuhi kebutuhan domestik. Adaro mengklaim selalu memenuhi DMO domestik bahkan juga seringkali lebih. 

Adaro akan melakukan berbagai upaya agar dapat memperbaiki pendapatannya. Salah satunya dengan melakukan efisiensi untuk menekan pembiayaan operasional. Kemudian, hedging bahan bakar. Bahan bakar merupakan komponen biaya terbesar dalam produksi batubara.