AS "shutdown", rupiah diprediksi menguat

"Shutdown" Amerika Serikat diprediksi berlangsung mulai minggu keempat Januari hingga minggu kedua Februari 2018.

ilustrasi

Shutdown atau penghentian layanan publik untuk sementara di Amerika Serikat diprediksi berdampak positif terhadap nilai tukar rupiah. Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail memperkirakan rupiah akan menguat di kisaran Rp 13.300-Rp 13.320 per dollar AS, Senin (22/1). 

"Selain itu, isu berkurangnya pembelian obligasi pemerintah AS oleh China dan Jepang diperkirakan juga akan membantu penguatan rupiah mengawali pekan keempat Januari ini," ujar Ahmad, Jakarta, Senin (22/1).

Pada pembukaan perdagangan pagi ini, kurs tengah Bank Indonesia menunjukkan pelemahan nilai tukar rupiah ke Rp 13.334 terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Pelemahan terjadi setelah rupiah menguat tajam di akhir pekan lalu, dimana kurs tengah BI berada di angka Rp 13.331 per dollar AS. 

Pelemahan rupiah di awal pekan ini beriringan dengan mata uang kawasan Asia yang juga melemah. Hanya rupee dan dollar Taiwan yang masih menguat terhadap dollar AS.

Di sisi sebaliknya, indeks dollar yang mencerminkan nilai tukar dollar AS terhadap mata uang utama dunia menguat ke 90,58 hari ini. Indeks dollar mencapai level terendah pada 90,39 Selasa pekan lalu. Indeks dollar sudah terkoreksi jauh dari 92,24 pada awal tahun ini.