Asosiasi retail minta masyarakat tidak panik belanja

Sejumlah masyarakat belanja berlebihan akibat ditemukannya korban positif coronavirus di Depok pada Senin (2/3).

Sejumlah warga membeli masker dan cairan pembersih tangan ('hand sanitizer') di Pasar Pramuka, Jakarta, Senin (2/3/2020). Foto Antara/Aditya Pradana Putra.

Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) dan Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) mengimbau masyarakat agar tidak melakukan panic buying atau pembelian secara panik akibat ditemukannya korban positif coronavirus di Depok pada Senin (2/3).

Ketua Umum Aprindo Roy N. Mandey memastikan anggota peritel Aprindo akan selalu siap untuk memenuhi kebutuhan pangan maupun non-pangan bagi masyarakat. 

"Tindakan yang berlebihan dengan melakukan panic buying ini justru membuat kepanikan atau fobia baru lainnya yang tidak perlu terjadi. Padahal seluruh kebutuhan masyarakat tetap dapat terpenuhi dan tercukupi dengan baik," ujar Roy dalam keterangan tertulisnya, Senin (2/3).

Lebih lanjut, Roy meminta agar peritel anggota Aprindo terus dan tetap melayani kebutuhan masyarakat, serta mengambil tindakan atau kebijakan yang dianggap perlu untuk memastikan kebutuhan masyarakat dapat terlayani dengan cukup dan baik.

Sementara, Hippindo mengimbau agar masyarakat membeli kebutuhan secukupnya saja menyusul adanya berita coronavirus.