Bank Mandiri perluas akses transaksi uang kertas asing  antarbank

Layanan ini mampu mendorong peningkatan transaksi penukaran UKA di Bank Mandiri sebesar 273% menjadi US$168 juta sepanjang 2020 lalu.

Seorang pria berjalan di dekat logo PT Bank Mandiri di Plaza Mandiri, Jakarta, 25 November 2015. Foto REUTERS/Beawiharta.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) terus mengembangkan layanan penukaran uang kertas asing (UKA) antar-bank, yang kini telah menjangkau wilayah-wilayah utama di Indonesia. Bank Mandiri berharap inisiatif ini dapat membantu pelaku industri perbankan di berbagai wilayah Indonesia, dalam memenuhi kebutuhan UKA dengan biaya yang lebih efisien. 

Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Panji Irawan mengatakan, penguatan layanan penukaran UKA (banknotes) antar-bank di wilayah dilakukan dengan memanfaatkan unit pooling cash Bank Mandiri atau unit pengelola uang tunai yang saat ini telah hadir di di 25 kota.

Kota-kota tersebut antara lain Medan, Palembang, Lampung, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Denpasar, Surabaya, Jakarta, Banjarmasin, Pontianak, Balikpapan, Samarinda, Makassar, Manado dan Mataram.

“Keberadaan unit pooling cash di wilayah-wilayah semakin memudahkan dan mendekatkan bank-bank di wilayah dengan pasokan UKA yang aman dan terjamin keasliannya, sehingga dapat membantu memangkas biaya pengangkutan UKA. Peran ini sejalan dengan keinginan Bank Mandiri menjadi mitra finansial utama pilihan nasabah dengan layanan perbankan yang simpel dan handal,” kata Panji dalam keterangan resminya, Senin (1/3). 

Dia menambahkan, layanan yang dikenal sebagai Banknotes Interbank Center Agent (BICA) ini, mampu mendorong peningkatan transaksi penukaran UKA di Bank Mandiri sebesar 273% menjadi US$168 juta sepanjang 2020 lalu, dibandingkan US$45 juta pada tahun sebelumnya.