BI ungkap pendorong turunnya ULN di triwulan III-2022

Posisi utang luar negeri triwulan III-2022 mengalami kontraksi sebesar 7,0% yoy.

Ilustrasi. Foto Pixabay.

Bank Indonesia (BI) melaporkan utang luar negeri (ULN) Indonesia di triwulan III-2022 tercatat sebesar US$394,6 miliar. Angka ini menurun dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar US$403,6 miliar. Dengan demikian secara tahunan, posisi ULN triwulan III-2022 mengalami kontraksi sebesar 7,0% yoy, artinya lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi pada triwulan sebelumnya yang sebesar 2,9% yoy.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menyampaikan, pendorong turunnya ULN adalah penurunan ULN sektor publik, baik sisi pemerintah maupun bank sentral, dan sektor swasta.

"Posisi ULN pemerintah di triwulan III-2022 sebesar US$182,3 miliar. Sedangkan triwulan lalu sebesar US$187,3 miliar," jelas Erwin dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (16/11).

ULN pemerintah secara tahunan mengalami kontraksi 11,3% yoy, lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi di triwulan lalu yang sebesar 8,6% yoy. Penyebab turunnya ULN pemerintah ini karena perpindahan investasi pada Surat Berharga Negara (SBN) domestik ke instrumen lain, sehingga mengurangi porsi kepemilikan investor nonresiden pada SBN domestik, seiring meningkatnya ketidakpastian di pasar keuangan global. Selain itu juga karena pelunasan beberapa pinjaman program dan proyek yang jatuh tempo pada periode laporan.

"ULN pemerintah relatif aman dan terkendali mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9% dari total ULN pemerintah," ujar Erwin.