BI upayakan rupiah kembali ke level fundamental

Fluktuasi nilai tukar rupiah yang terjadi belakangan ini lebih dipengaruhi faktor eksternal,

ilustrasi/Shutterstock

Nilai tukar rupiah menunjukkan penguatan 18 poin dibandingkan hari sebelumnya, dari Rp 13.757 ke Rp 13.739. Hal itu berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar (JISDOR) BI.

Menurut Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Doddy Zulverdi, fluktuasi nilai tukar rupiah yang terjadi belakangan ini lebih dipengaruhi faktor eksternal, seperti munculnya data-data pertumbuhan ekonomi AS terkait inflasi dan upah buruh.

Faktor geopolitik mengenai pertemuan Presiden Donald Trump dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, dan adanya perubahan salah satu kabinet di pemerintahan tersebut, juga menjadi faktor lainnya. 

"Tentu kita berupaya tren positif ini bisa dipertahankan dan dapat kembali ke level yang aman dan kembali ke level fundamental rupiah kita," ujar Doddy, di Jakarta, Rabu (14/3). 

Jika ada proyeksi dari lembaga di luar BI mengenai depresiasi rupiah yang dalam, masyarakat harus mengetahui kalau angka yang muncul hanya merupakan angka psikologis berdasarkan uji ketahanan (stress test).