Biaya pembangkit listrik batu bara lebih mahal

Biaya sebenarnya dari batu bara, termasuk di dalamnya biaya subsidi dan biaya eksternal, ternyata jauh lebih tinggi dari energi terbarukan.

Biaya sebenarnya dari batu bara, termasuk di dalamnya biaya subsidi dan biaya eksternal, ternyata jauh lebih tinggi dari energi terbarukan. /AntaraFoto

Pembangkit listrik bertenaga batu bara lebih murah dibanding pembangkit listrik dari energi terbarukan seperti tenaga angin dan matahari. Benarkah demikian?

Laporan dengan topik 'Dukungan Finansial untuk Batubara dan Energi Terbarukan di Indonesia' mengungkap biaya pembangkit listrik batu bara ternyata jauh lebih mahal dibandingkan energi terbarukan.  

Salah seorang penyusun laporan tersebut, Lucky Lontoh dari International Institute for Sustainable Development (IISD) menyebutkan, biaya sebenarnya dari batu bara, termasuk di dalamnya biaya subsidi dan biaya eksternal, ternyata jauh lebih tinggi dari energi terbarukan.

"Biaya eksternal seperti pemulihan kesehatan dan lingkunga pembangkit batu bara jauh lebih mahal dari energi terbarukan," ucapnya dalam sebuah pertemuan membahas potensi energi terbarukan di Indonesia belum lama ini.

Biaya eksternal tersebut muncul sebagai dampak dari polusi batu bara yang menurunkan kadar kualitas lingkungan sehingga berdampak pada kesehatan masyarakat. Karena itu, biaya eksternal yang harus ditanggung masyarakat dari polusi udara dan emisi karbon perlu ditambahkan ke dalam biaya pengadaan listrik dari batu bara.