Bio Farma mulai penelitian pembuatan vaksin coronavirus

PT Bio Farma (Persero) akan menggunakan sampel virus dari penderita yang positif coronavirus di Indonesia.

Peneliti dari Professor Nidom Foundation (PNF) menunjukkan cairan struktur pernafasan (respirasi) kelelawar asal Kepulauan Riau di Surabaya, Jawa Timur, Senin (10/2/2020). Penelitian respirasi kelelawar tersebut untuk memastikan apakah di dalamnya terdapat virus corona 2019-n CoV dan kemungkinan untuk dibuatkan vaksin pada tahapan proses penelitian berikutnya. Foto Antara/Moch Asim.

PT Bio Farma (Persero) mulai melakukan penelitian untuk membuat vaksin coronavirus disease-19 (covid-19). 

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan pihaknya tengah berdiskusi dengan beberapa lembaga penelitian dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"Indonesia kan sudah ada yang positif coronavirus, artinya kita sudah punya sampel virusnya. Makanya nanti kami sama Balitbangkes akan meneliti, semoga kita bisa bikin vaksin ke depan," kata Honesti di kawasan Cikini, Jakarta, Rabu (4/3).

Honesti melanjutkan, selama ini, penelitian untuk mencari vaksin coronavirus di Indonesia terganjal oleh ketiadaan sampel. Sehingga, Indonesia baru memiliki sampel ketika ada dua penduduk positif terjangkit corona.

Dengan kondisi pandemik yang mengglobal saat ini, lanjut Honesti, semua lembaga penelitian di dunia akan melakukan koordinasi dan bekerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).