Sempat anjlok, bisnis pesan-antar makanan kini berjaya di era Corona

Moncernya bisnis pengantaran makanan membuat sektor ini dilirik pengusaha sektor logistik.

Ilustrasi Alinea.id/Bagus Priyo.

Jasa pengantaran makanan menjadi salah satu jenis bisnis yang tak mati meski dihantam pagebluk Covid-19. Kinerja bisnis yang sempat anjlok akibat isu kesehatan kini justru berbalik makin cemerlang dibanding tahun-tahun sebelumnya. 

Bagaimana tidak? Sejak virus SARS-C0V-2 masuk ke Tanah Air pada 2 Maret 2020 lalu, pemerintah langsung memutuskan untuk menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Dengan aturan itu, mobilitas masyarakat praktis dibatasi. 

Secara bersamaan, Presiden Joko Widodo juga menginstruksikan kepada seluruh warung makan dan restoran untuk menutup sementara layanan makan di tempat atau dine in. Kondisi ini mendorong jasa pengantaran makanan menjadi satu-satunya pilihan bagi masyarakat yang ingin membeli makanan di luar.

Hingga kini, bisnis jasa pengantaran makanan masih didominasi oleh Gojek dan Grab. Peningkatan kinerja jasa pengantaran makanan itu pun terlihat dari pendapatan layanan pesan antar makanan Gojek.

Fitur GoFood mengalami kenaikan hingga 20 kali lipat selama empat tahun terakhir. Transaksi bruto (Gross Merchandise Value/GMV) Gojek hingga akhir tahun lalu bahkan mencapai US$2 miliar atau sekitar Rp28 triliun hingga akhir tahun lalu.