Celios ungkap manfaat pembentukan bursa karbon

Bursa karbon sangat diperlukan dalam mendukung percepatan target net zero emission pada 2050.

Ilustrasi Alinea.id/Aisya Kurnia.

Pembentukan bursa karbon kini memasuki fase yang sangat menentukan. Setelah pengesahan UU PPSK (Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan), diharapkan aturan teknis bursa karbon dirilis dalam waktu dekat. Urgensi perangkat aturan bursa karbon dapat mempercepat dampak positif dari potensi ekonomi hijau berbasis alam atau carbon credit potential. 

Direktur Eksekutif Celios Bhima Yudhistira mengatakan, bursa karbon sangat diperlukan dalam mendukung percepatan target net zero emission pada 2050. Karena sektor yang memiliki unit karbon positif akan mendapat insentif dari skema perdagangan karbon.

"Mekanisme bursa karbon memang sudah lama ditunggu, tentunya kualitas dari pengaturan teknis penyelenggara bursa karbon menjadi penting,” katanya dalam keterangan resminya, Selasa (18/4)

Dibentuknya bursa karbon diyakini mampu meningkatkan validasi data yang lebih akurat serta real-time basis transaksi karbon. Apalagi, di beberapa negara yang telah menjalankan bursa karbon, sisi positif pembentukan bursa karbon membantu penentuan harga acuan unit karbon yang apple to apple terhadap standar global. 

Berkaitan dengan standar acuan bursa karbon di beberapa negara, bentuk penyelenggara bursa karbon yang ideal perlu dipisah dengan bursa efek. Sebagai contoh penyelenggara bursa karbon di AS adalah Intercontinental Exchange (ICE), sementara untuk bursa efek terdapat New York Stock Exchange (NYSE) dan Nasdaq.