Chatib Basri: Indonesia harus pulih duluan sebelum negara maju

Chatib mengusulkan agar pemerintah mengeluarkan exit strategy dari kebijakan stimulus fiskal yang tengah berlangsung.

Mantan Menteri Keuangan 2013-2014 Muhamad Chatib Basri. Foto feb.ui.ac.id

Mantan Menteri Keuangan 2013-2014 Muhamad Chatib Basri menuturkan, Indonesia harus lebih cepat pulih dari negara-negara maju, sebelum mereka melakukan normalisasi terhadap kebijakan pelonggaran moneternya (quantitative easing).

Situasi tersebut pernah terjadi pada 2013 (taper tantrum). Di mana uang akan kembali ke AS. Hal tersebut akan membuat rupiah mengalami tekanan.

"Rupiah yang Rp14.000/US$ akan mengalami tekanan karena uang kembali lagi ke AS, setelah melakukan normalisasi kebijakan moneternya," kata Chatib dalam webinar series Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia, Rabu (27/1).

Pada situasi itu, maka pemerintah dan Bank Indonesia (BI) harus melakukan pengetatan untuk menjaga stabilitas nilai tukar. Hal ini berpotensi membuat pemulihan ekonomi menjadi terganggu.

Untuk menghindarinya, Chatib mengusulkan agar pemerintah mengeluarkan exit strategy dari kebijakan stimulus fiskal yang tengah berlangsung. Apalagi, pemerintah telah menargetkan defisit APBN pada 2023 harus kembali di bawah 3% seperti sebelum pandemi.