Darmin jelaskan penyebab turunnya ekspor

Faktor pendorong penurunan kinerja ekspor nasional tersebut dipengaruhi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China

Menteri Keuangan Sri Mulyani (ketiga kanan) memindai barcode mobil yang akan diekspor disaksikan Menko Perekonomian Darmin Nasution (kanan) dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (kedua kanan) usai peluncuran aturan penyederhanaan ekspor kendaraan utuh di Dermaga PT Indonesia Kendaraan Terminal, Jakarta, Selasa (12/2)./AntaraFoto

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor Januari 2019 turun 3,24% (month on month) dengan nilai US$ 13,24 miliar. Secara tahunan atau year on year, ekspor Januari 2019 turun 4,70% dibandingkan Januari 2018.

"Nilai ekspor Januari US$ 13,87 miliar, kalau dibandingkan Desember 2018 berarti terjadi penurunan 3,24%. Kalau dibandingkan Januari 2018 ekspor Januari 2019 juga alami penurunan YoY 4,70%" ujar Kepala BPS Suhariyanto di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (15/2).

Menanggapi itu, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution menerangkan, faktor pendorong penurunan kinerja ekspor nasional tersebut dipengaruhi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang memang dimulai sejak awal tahun lalu. 

"Kita terpengaruh langsung dari perang dagang itu, sementara upaya untuk mencari pasar alternatifnya kelihatannya lebih lambat," jelas Darmin di gedung Kementerian Koordinator Perekonomian.

Kebijakan pemerintah India yang mempersulit ekspor produk minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) Indonesia beserta turunannya dengan bea masuk tinggi 54% dan 44% sejak Maret lalu, turut mempengaruhi penurunan kuantitas ekspor awal tahun ini.