Digitalisasi jadi andalan Erick Thohir distribusikan solar bersubsidi

Dirut Pertamina Nicke, menyebutkan harga solar per subsidi ditetapkan senilai Rp6.500 per liter untuk seluruh SPBU.

(kiri ke kanan) Menteri BUMN, Erick Thohir dan Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati usai acara Penandatanganan Kesepakatan Bersama serta Perjanjian Kerjasama antara Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap dengan PT Pertamina Patra Niaga di Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kamis (2/2/2023). Alinea.id/Erlinda PW

Menteri BUMN, Erick Thohir memastikan, kuota solar bersubsidi untuk nelayan di 2023 yang dijatah 3,4 juta kilo liter (KL), akan tersalurkan ke nelayan tepat sasaran. Ini ia sampaikan saat menghadiri acara Penandatanganan Kesepakatan Bersama serta Perjanjian Kerjasama antara Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap dengan PT Pertamina Patra Niaga pada Kamis (2/2).

"Pemerintah pasti menjaga dan memaksimalkan kuota yang sudah diberikan. Tidak mungkin pemerintah tak memberikan bantuan subsidi kepada masyarakat yang membutuhkan. Tentunya harus tepat sasaran," kata Erick dalam pemaparannya, Kamis (2/2).

Untuk merealisasikan penyaluran subsidi BBM bagi nelayan tepat sasaran, maka program tersebut memerlukan data yang sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

“Kadang-kadang kami sudah mengalokasikan sesuai kesepakatan kuota yang ditentukan ke titik-titik mana saja. Tetapi apakah itu semua mengalir dengan sesuai? Atau malah mengalir ke oknum-oknum tertentu? Nah ini yang harus kami jaga. Jangan sampai programnya sudah bagus, tetapi implementasinya tidak maksimal,” tutur Erick.

Lebih lanjut, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyampaikan, agar pasokan BBM solar subsidi tersalurkan tepat sasaran, maka pihaknya sudah memastikan pasokan solar di tahun ini terjaga. Selain itu, aksesibilitas nelayan terhadap BBM subsidi tersebut bisa terpenuhi sesuai zonasi yang ditentukan KKP.