Dua strategi Garuda Indonesia kejar untung akhir 2019

Garuda Indonesia memperoleh laba bersih US$122,42 juta (setara Rp1,7 triliun) pada kuartal III-2019.

Plt Direktur Utama Garuda Indonesia, Fuad Rizal (kiri) saat menyampaikan paparan dalam public expose insidentil Garuda Indonesia di Cengkareng, Jawa Barat, Jumat (27/12/2019). Alinea.id/Annisa Saumi.

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) akan melakukan efisiensi untuk mengejar profit hingga akhir 2019. Hingga kuartal III-2019, Garuda Indonesia memperoleh laba bersih US$122,42 juta atau setara Rp1,7 triliun.

Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama Garuda Indonesia Fuad Rizal mengatakan Garuda Indonesia sudah menyiapkan dua strategi demi menghemat biaya operasional.

"Yang pertama yang kami lakukan adalah penyusaian kapasitas operasi dan bahan bakar," tutur Fuad saat paparan publik insidentil di Cengkareng, Banten, Jumat (27/12).

Fuad mengatakan emiten penerbangan pelat merah ini akan menghemat penggunaan avtur untuk penerbangan. Dia mencontohkan, Garuda juga bakal mengoptimalkan penerbangan yang tadinya menggunakan 10 pesawat menjadi hanya tujuh pesawat.

"Kami akan memenuhi kuota pesawat menjadi tujuh penerbangan. Sementara tiga pesawat tidak terbang, jadi itu menghemat bahan bakar kami," ujarnya.