Ekonom minta pemerintah fokus pencegahan Covid-19 di perkotaan

Pencegahan Covid-19 perlu dilakukan dengan intens karena lebih dari 55% penduduk tinggal di perkotaan.

Foto udara lalu lintas kendaraan di jalan Prof Dr Soepomo, Jakarta, Minggu (12/4/2020). Foto Antara/Nova Wahyudi.

Ekonom Chatib Basri mengatakan pemerintah perlu fokus pada penanganan Covid-19 di perkotaan seperti Jakarta. Pasalnya, lebih dari 55% penduduk tinggal di perkotaan.

Chatib menuturkan, jika penanganan Covid-19 di perkotaan buruk, maka penduduk di kota akan bergeser ke desa. Jika itu terjadi, menurutnya, pengendalian pandemi akan semakin sulit dilakukan.

"Jika tidak ada stimulus yang cukup di perkotaan, orang akan pergi ke daerah pedesaan. Fasilitas kesehatan di daerah pedesaan sangat buruk. Sekali masuk akan sulit ditangani," katanya dalam video conference, Senin (13/4).

Untuk itu, lanjutnya, jaring pengaman sosial yang dikeluarkan oleh pemerintah harus benar-benar mampu mencukupi kebutuhan dasar masyarakat. Lebih lagi, dengan aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) aktivitas masyarakat terhambat dan produksi terganggu.

Penduduk perkotaan yang sebagian bekerja di sektor informal seperti pengemudi ojek online, katanya, harus dipastikan untuk tetap di rumah, agar mata rantai penyebaran terputus dan pendemi segera berakhir.