Faisal Basri: 'Bunuh' Premium sudah diusulkan sejak 2015

Harga Premium ini setara dengan Pertamax RON 95 di Malaysia. Sehingga sebenarnya Indonesia bisa menjual Pertamax dengan harga Pertalite.

Ilustrasi. Foto Antara.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kembali wacanakan penghapusan bahan bakar minyak (BBM) RON 88 atau Premium. Ekonom Senior Faisal Basri mengatakan usulan penghapusan Premium bukan hal baru, bahkan sudah sejak 2015.

"Ini kan sudah kami usulkan pada 2015 awal. Bunuh Premium, karena Premium sudah tidak diproduksi di mana-mana," paparnya dalam webinar 'Evaluasi dan Outlook 2022 Ekonomi Politik Indonesia' Jumat (31/12).

Faisal menyebut, harga Premium ini setara dengan Pertamax RON 95 di Malaysia. Sehingga sebenarnya dia sebut Indonesia bisa menjual Pertamax dengan harga Pertalite.

"Dibereskan dulu ini Pertaminanya, dibereskan dulu tata niaganya, dibereskan dulu sistem penentuan harganya," jelasnya.

Dia mengingatkan ke PT Pertamina (Persero) jika mereka sudah mendapatkan keuntungan besar saat harga minyak bumi turun. Tetapi harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak diturunkan.