Fintech Modalku ekspansi ke negeri Gajah Putih

UMKM berkontribusi terhadap 40% dari produk domestik bruto (PDB) negeri Gajah Putih

Country Head of Funding Societies Thailand, Varun Bhandari (ketiga dari kiri), saat peluncuran Funding Societies, bagian dari Grup Modalku, di Thailand, Selasa (9/2/2021). Dokumentasi: Corporate Communication Modalku

Perusahaan financial technology peer-to-peer (P2P) lending Modalku, resmi melakukan ekspansi ke Thailand dengan meluncurkan funding societies di Thailand. Badan regulator keuangan Thailand tercatat telah memberikan lisensi crowdfunding pinjaman, ke funding societies pada 2 Februari 2021 lalu.

Dengan izin tersebut, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan startup Thailand, dapat menggunakan layanan funding societies untuk mendapatkan pinjaman usaha, baik dari pendana individu maupun institusi.

Co-Founder dan CEO Modalku Reynold Wijaya, dalam keterangan resmi yang diterima Alinea.id, Rabu (10/2) mengatakan, dengan semakin luasnya jangkauan Grup Modalku di Asia Tenggara, khususnya Thailand, pihaknya kini bisa mendukung lebih banyak UMKM untuk mengembangkan bisnisnya.

"Komitmen kami untuk memberikan fasilitas pinjaman yang sesuai dengan kebutuhan UMKM, juga ditunjukkan dengan menjadi salah satu penyelenggara P2P lending yang memiliki izin di empat negara Asia Tenggara. Melalui kolaborasi antarnegara, Grup Modalku akan terus berinovasi untuk menjadi platform fintech terpilih bagi seluruh stakeholder kami,” kata Reynold.

Sebagai infromasi, Modalku menyediakan layanan P2P lending yang didanai oleh pendana individu atau institusi yang mencari alternatif investasi melalui pasar digital. Melalui Modalku, peminjam UMKM yang berpotensi bisa mendapatkan pinjaman modal usaha tanpa jaminan hingga Rp2 miliar. Grup Modalku telah menyalurkan pinjaman usaha sekitar Rp21,8 triliun kepada lebih dari 3,7 juta transaksi pinjaman.