Gojek akan mengganti sepeda motor bertenaga bensin pada 2030

Gojek berencana mengganti seluruh kendaraan roda duanya dengan e-bike pada tahun 2030.

Perusahaan antar-jemput memperkenalkan lebih banyak sepeda motor listrik di ibu kota Indonesia, Jakarta, dengan target pemerintah untuk memiliki 9 juta sepeda listrik di jalan pada tahun 2030. Foto Nana Shibata

Gojek, operator layanan antar-jemput terkemuka di Indonesia, akan mengganti seluruh kendaraan roda dua dengan sepeda motor listrik pada tahun 2030. Perusahaan di sektor bisnis lain juga meluncurkan layanan dengan sepeda listrik. Hal ini, seiring dengan diperkenalkannya e-bike oleh perusahaan jasa transportasi berbasis kendaraan, turut mendorong tren elektrifikasi di pasar kendaraan roda dua.

Aswi Saiful, pengemudi Gojek berusia 25 tahun di kawasan pusat ibu kota Indonesia, Jakarta, baru-baru ini mengganti kendaraan roda dua bertenaga bensinnya menjadi e-bike buatan Gogoro Taiwan. Ia biasa menghabiskan Rp100 ribu setiap beberapa hari untuk membeli bensin, namun kini biayanya telah berkurang setengahnya. “Saya bisa menghemat uang, dan pelanggan menyambut baik sepeda tanpa asap knalpot,” ujarnya sambil tersenyum.

Penggunaan sepeda motor listrik semakin meningkat di Indonesia, pasar kendaraan roda dua terbesar di Asia Tenggara dengan penjualan tahunan lebih dari 5 juta unit.

Gojek berencana mengganti seluruh kendaraan roda duanya dengan e-bike pada tahun 2030. Perusahaan ini dilaporkan memiliki lebih dari 2 juta pengemudi sepeda motor dan mobil yang terdaftar. Langkah ini diharapkan dapat berkontribusi besar terhadap target pemerintah Indonesia untuk memiliki 9 juta sepeda motor listrik di jalan pada tahun 2030.

Gojek memperluas pengadaan e-bike. Perusahaan ini telah mendirikan usaha patungan Electrum untuk memproduksi sepeda motor listrik, dan menandatangani perjanjian kerja sama strategis dengan Gogoro. Dengan dimulainya pembangunan pabrik di provinsi Jawa Barat pada akhir Juni, Electrum diperkirakan akan menetapkan target produksi awal sebesar 250.000 unit per tahun. 
Pabrik baru ini “akan meningkatkan ketersediaan kendaraan listrik di seluruh negeri dan mendorong adopsi kendaraan listrik di kalangan masyarakat Indonesia,” kata Presiden Electrum Pandu Sjahrir.