Hero Supermarket akan jajaki potensi monetisasi aset Giant

Monetisasi aset ini akan memungkinkan PT Hero menghasilkan modal untuk mendanai investasi dalam inisiatif pertumbuhan.

Gerai Giant Ekspres di Kota Depok, Jabar, pada Mei 2019. Google Maps/Indiarto Bangun Prasetyo.

PT Hero Supermarket Tbk. (HERO) menyampaikan, akan menjajaki potensi monetisasi aset Giant, setelah menutup seluruh gerai Giant pada Juli.

Direktur Hero Supermarket Hadrianus Wahyu Trikusumo mengatakan, pihaknya secara aktif sedang mengevaluasi kelayakan untuk mengubah beberapa gerai Giant menjadi Hero Supermarket, dan akan terus meningkatkan kinerjanya. 

"Setiap gerai yang tidak akan dikonversi atau dijual sayangnya akan ditutup. Sejumlah lokasi gerai Giant saat ini dimiliki PT Hero, oleh karenanya perseroan juga sedang menjajaki opsi terkait monetisasi aset tersebut," kata Hadrianus dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (14/6).

Hadrianus melanjutkan, sedang bernegosiasi dengan pihak ketiga mengenai potensi pengalihan kepemilikan sejumlah gerai Giant. Namun, saat ini pihaknya tidak dapat memastikan berapa banyak toko gerai yang akan berhasil dijual ke pihak ketiga.

"Monetisasi aset ini akan memungkinkan PT Hero menghasilkan modal untuk mendanai investasi dalam inisiatif pertumbuhan," ujarnya.