Incar debitur KPR, BTN ekspansi bisnis syariah di NTB

BTN melirik NTB lantaran memiliki laju pertumbuhan ekonomi di atas rata–rata nasional.

Dirut PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Maryono (tengah) bersama dengan Komisaris Utama I Wayan Agus Mertayasa (kedua kiri) berbincang dengan Komisaris Kamaruddin Sjam (kiri) dan jajaran Direksi BTN Iman Nugroho Soeko (kedua kanan) dan Adi Setianto usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Menara BTN, Jakarta, Kamis (28/12). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan.

Perbankan kian getol mengembangkan lini bisnis syariah. Salah satunya, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) yang melakukan ekspansi dengan mengembangkan Unit Usaha Syariah (UUS) ke Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Direktur Utama BBTN, Maryono mengatakan NTB memiliki angka pertumbuhan ekonomi yang sangat menjanjikan. "Potensi laju pertumbuhan ekonomi NTB tumbuh di atas rata–rata nasional sehingga akan berdampak pada sektor perbankan khususnya Perbankan Syariah," kata Maryono, Jakarta, Selasa (9/1).

Dia yakin, ekonomi syariah berpotensi tumbuh tinggi di NTB. Pemicunya, sebagian besar penduduk NTB memeluk agama Islam. Selain itu, Pemprov NTB juga telah mencanangkan wisata syariah.

Hingga triwulan III-2017, tercatat 42 outlet perbankan syariah dibuka di NTB. Adapun total aset mencapai Rp3,34 triliun serta Dana Pihak Ketiga (DPK) yang terkumpul senilai Rp1,62 triliun. Jumlah pembiayaan yang diberikan kepada masyarakat mencapai Rp2,87 triliun.

Kantor Cabang Syariah (KCS) anyar BBTN dibuka di Mataram, ibukota NTB. Peresmian tersebut ditargetkan dapat menggaet debitur Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di wilayah tersebut.