Indef: Bunga kredit tinggi sebabkan daya saing UMKM lemah

Bunga kredit yang ditanggung oleh UMKM Indonesia jauh lebih tinggi dibandingkan dengan negara lainnya. 

Ilustrasi. Foto Pixabay.

Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto mengungkapkan, lemahnya daya saing produk UMKM Indonesia di pasar global karena minimnya fasilitas yang diberikan oleh pemerintah.

Dari sisi pembiayaan misalnya, bunga kredit yang ditanggung oleh UMKM Indonesia jauh lebih tinggi dibandingkan dengan negara lainnya. 

Perbankan di dalam negeri mematok bunga kredit rata-rata sebesar 12%, sementara negara-negara lain seperti Malaysia, Thailand, dan China mematok bunga kredit di kisaran 5%, bahkan Korea Selatan hanya 4%.

"Sehingga kalau bunga kredit jauh lebih rendah dari kita, bagaimana dengan daya saing ketika dananya lebih mahal di UMKM kita," katanya dalam webinar, Senin (10/5).

Oleh karena itu, yang harus dilakukan pemerintah untuk meningkatkan daya saing UMKM baik di global maupun di pasar lokal adalah dengan menyediakan akses pembiayaan yang ramah dan murah.