Survei: Indonesia masih menjadi target pasar yang menarik bagi perusahaan AS

Mayoritas perusahaan AS juga mengharapkan adanya pertumbuhan bisnis yang kuat di wilayah ini dalam kurun waktu hingga 12 bulan ke depan.

Ilustrasi. Pixabay

Indonesia berada di peringkat kedua sebagai negara pilihan utama untuk ekspansi perusahaan Amerika Serikat (AS) dalam mencari peluang pertumbuhan di kawasan ASEAN.

Melansir survei Standard Chartered, Rabu (22/9) dalam "Borderless Business: US-ASEAN Corridor", survei ini merupakan sebuah laporan strategis yang mengamati peluang besar untuk pertumbuhan lintas batas di koridor perdagangan antara AS dan negara-negara di ASEAN.

Survei tersebut mengungkapkan, bahwa para eksekutif perusahaan AS berfokus pada ekspansi untuk menangkap peluang penjualan dan produksi di Singapura (58%), Indonesia (45%), Thailand (43%), Filipina (38%), Malaysia dan Vietnam (keduanya sebesar 35%).

Mayoritas perusahaan AS juga mengharapkan pertumbuhan bisnis yang kuat di wilayah ini dalam kurun waktu hingga 12 bulan ke depan, dengan 93% responden mengharapkan peningkatan pendapatan dan 86% berharap adanya ekspansi produksi.

Dengan populasi yang diproyeksikan meningkat menjadi 723 juta pada tahun 2030 dan 67% di antaranya diperkirakan berada di kelas menengah, ASEAN akan terus menjadi pasar yang menarik bagi perusahaan-perusahaan AS. Penduduk Indonesia yang saat ini jumlahnya lebih dari 270 juta orang tetap menjadi daya tarik terkuat bagi perusahaan AS untuk memperluas basis konsumen dan produksi mereka di kawasan ASEAN.