Instruksi impor beras menjadi beban bagi Bulog

Pengadaan impor beras itu juga menggunakan utang dari bank dengan bunga yang terus berjalan meski beras impor tak kunjung disalurkan.

Sejumlah pekerja melakukan pengemasan beras di gudang Perum Bulog Subdivisi Regional (Drive) Meulaboh, Aceh Barat, Aceh, Kamis (20/9)./AntaraFoto

Pemerintah telah mengintruksikan ke Perum Bulog untuk melakukan impor beras sebanyak 2 juta ton. Namun, kebijakan tersebut tampaknya menjadi beban bagi Perum Bulog, mulai dari pembiayaan, kedatangan beras itu di pelabuhan, hingga penyimpanan di gudang.

"Teman-teman sekarang lihat ada 3-4 kapal besar. Ini masalah juga. Begitu kapal bersandar, kami yang bertanggung jawab," kata Dirut Bulog Budi Waseso atau akrab dipanggil Buwas, usai Roundtable Ketahanan Pangan di Tahun Politik 2019, Senin (24/9).

Pengadaan impor beras itu juga menggunakan utang dari bank dengan bunga yang terus berjalan meski beras impor tak kunjung disalurkan.

"Selama ini, kami perlu meminjam uang dari bank-bank BUMN untuk pengadaan. Pengadaan itu 1,8 juta ton impor lama, dan sudah berdatangan 1,4 juta ton. Sudah di gudang saya," ujarnya. 

Beras yang terlalu lama disimpan, kualitas akan menurun. Selain itu bunga komersial juga terus berjalan.