Jadi tren global, pertumbuhan kredit ESG diramal melaju kencang

Pertumbuhan kredit ESG diprediksi tumbuh kencang dan akan melandai pada titik tertentu.

Ilustrasi perbankan. Foto dokumentasi PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI).

Penerapan prinsip environmental, social and governance (ESG) atau lingkungan, sosial, dan tata kelola menjadi tren global. Pengamat perbankan Binus University Doddy Ariefianto mengatakan pasar Indonesia mau tidak mau akan mengikuti hal tersebut.

“Saat ini paradigma bisnis berubah, tidak hanya mencari profitabilitas. Jika perusahaan berkontribusi terhadap kerusakan lingkungan, polusi, itu reputasi perusahaan akan jatuh,” katanya, dikutip Minggu (23/7). 

Menurut Doddy, banyak penelitian yang menunjukan perusahaan dengan kesadaran tinggi terhadap lingkungan akan mendapatkan persepsi positif dari publik. Hal demikian pada akhirnya akan memberikan ruang lebih besar bagi perbankan untuk meningkatkan kredit hijau.

“Karena ada fenomena itu, pertumbuhan kredit ESG saat ini akan tumbuh kencang dan akan melandai pada titik tertentu nantinya,” kata Doddy. 

Meskipun demikian, lanjutnya, bank yang menyalurkan kredit ESG harus secara selektif, sesuai dengan keahlian utamanya.