Jepang, Inggris, dan Korsel berpartisipasi dalam pembangunan MRT Jakarta

MoU yang ditandatangani dengan Korea Selatan merupakan tindak lanjut dari pembicaraan pada kegiatan 28th ASEAN Transport Minister Meeting.

Pekerjaan pembangunan CP 201 (Stasiun Thamrin dan Monas) fase 2A MRT Jakarta. Foto: PT MRT Jakarta (Perseroda)/Irwan Citrajaya

Tiga negara yakni Jepang, Inggris, dan Korea Selatan, sepakat untuk berpartisipasi dalam proyek pengembangan angkutan massal perkotaan MRT Jakarta. Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Indonesia dengan ketiga negara tersebut yang berlangsung di Bali, Senin (14/11).

Penandatanganan ini dihadiri Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, Wakil Menteri untuk Kerja Sama Luar Negeri Jepang Satoru Mizushima, Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins, Menteri Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korsel Won Hee-Ryong, Dubes RI untuk Korsel Gandi Sulistiyanto, serta PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

Terdapat tiga nota kesepahaman yang ditandatangani dalam kesepakatan tersebut. Pertama, Memorandum of Cooperation (MoC) antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Jepang tentang kelanjutan pembangunan MRT Jakarta East-West Line Phase 1. Kemudian, Letter of Intent (LoI) antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Inggris tentang Kerja Sama Pembangunan MRT Jakarta.

"Jepang dan Inggris merupakan dua mitra strategis Indonesia yang telah banyak melakukan kerja sama yang saling menguntungkan di berbagai bidang, termasuk sektor transportasi," kata Budi dalam keterangannya, dikutip Selasa (15/11).

Berikutnya juga dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Korea Selatan tentang pembangunan MRT Jakarta Fase 4 dengan lintas Fatmawati-Kampung Rambutan.