Dukung ekonomi berkelanjutan, Kemenperin dorong efisiensi dan efektivitas sumber daya industri

Upaya tersebut diklaim membuahkan hasil seiring adanya penghematan energi 2021 sebesar Rp3,2 T dan penghematan air Rp169 T.

Ilustrasi ekonomi hijau. Freepik

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) masih terus melakukan efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya sebagai upaya mengembangkan industri ramah lingkungan dan berdaya saing global. Strategi ini juga diharapkan memberikan manfaat lebih besar kepada masyarakat.

"Kami telah menerapkan program industri hijau, yang dalam proses produksinya mengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan, sejalan dengan program Making Indonesia 4.0," kata Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, dalam keterangannya kepada Alinea.id, Selasa (22/11).

Meski tengah berjalan, upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya melalui program industri hijau diklaim telah membuahkan hasil. Dicontohkannya dengan penghematan energi pada 2021 mencapai Rp3,2 triliun dan penghematan air Rp169 triliun.

Dengan capaian tersebut, Agus berharap komitmen industri dalam memastikan keberlanjutan bisnis perusahaan dalam jangka panjang semakin menguat. Dus, industri hijau pada masa depan akan membuka jalan bagi transformasi menuju pembangunan industri yang berkelanjutan.  

"Selain green, pendekatan blue dan circular economy juga berpotensi menaikkan investasi dan memberikan keuntungan besar yang dalam implementasinya dapat menciptakan lapangan kerja baru, mengurangi sampah, dan tetap mendorong pertumbuhan ekonomi," tuturnya.