Kementerian ESDM: Rasio elektrifikasi di NTT masih di bawah 90%

Pencapaian rasio elektrifikasi nasional sebesar 99,40% di triwulan III-2021 dibarengi dengan pertumbuhan kapasitas pembangkit listrik EBT.

Ilustrasi. Pixabay

Pemerintah terus fokus dalam menggenjot pemerataan akses listrik yang ramah lingkungan ke seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Hal ini dapat ditunjukkan melalui pencapaian rasio elektrifikasi sebesar 99,40% di triwulan III-2021 dibarengi dengan pertumbuhan kapasitas pembangkit listrik EBT yang cukup menjanjikan.

"Pada triwulan ketiga tahun ini, rasio elektrifikasi telah naik 0,3% menjadi 99,40%. Kami targetkan seluruh wilayah dan rumah tangga di Indonesia akan terlistriki 100% pada tahun depan," kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi, dalam keterangan tertulis, Jumat (19/11).

Data Kementerian ESDM, sambung Agung, menunjukkan hanya Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang angka rasio elektrifikasinya di bawah 90%. Bahkan Provinsi Bali sudah memiliki rasio elektrifikasi 100%.

"Percepatan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan akan jadi salah satu prioritas kami sejalan dengan peningkatan mutu pelayanan," jelasnya.

Guna menggenjot infrastruktur kelistrikan, pemerintah menargetkan adanya penambahan kapasitas pembangkit tenaga listrik EBT mencapai 20.923 MW hingga 2030. Salah satu capaian positif adalah adanya peningkatan kapasitas pembangkit listrik berbasis energi bersih tersebut.