Kerek nasabah, Bank Neo Commerce bidik milenial dan kaum Z

Jumlah nasabah Bank Neo Commerce mencapai 12 juta nasabah.

Ilustrasi transfer uang menggunakan mobile banking. Foto Pixabay.

PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) menyatakan memiliki modal inti lebih dari Rp3 triliun per Desember 2021. Dengan demikian, perusahaan sanggup memenuhi ketentuan modal inti minimal sebesar Rp2 triliun seperti yang diatur Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum mengenai Pemenuhan Modal Inti Minimum sebelum 2021 berakhir.

"Kami berkomitmen membuat bank lebih solid, sehingga kami melakukan penguatan modal inti," kata Plt Direktur Risiko dan Kepatuhan Bank Neo Commerce Aditya Windarwo, Kamis (2/12/2021).

Sebelumnya, perusahaan mengumumkan rencana menambah modal perusahaan dengan melakukan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) V atau rights issue senilai Rp2,51 triliun. Seluruh dana yang diperoleh dari hasil rights issue, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, digunakan untuk memperkuat modal inti. Hingga akhir September 2021, modal inti BBYB masih Rp1,03 triliun atau di bawah ketentuan OJK. 

Tahun depan, perusahaan menargetkan bisa menggaet nasabah lebih tinggi dibandingkan realisasi tahun ini. Saat ini, jumlah nasabah BBYB mencapai 12 juta nasabah. Angka itu dicapai dalam waktu kurang dari setahun sejak perusahaan meluncurkan aplikasi Neo Bank pada Maret 2021.

VP Head of Marketing Bank Neo Commerce Maritsen Darvita mengatakan pihaknya membidik generasi milenial dan generasi Z untuk mengerek jumlah nasabah.