Kerjasama transisi energi RI-Jepang, kembangkan teknologi CCUS

Sektor energi akan menghadapi tantangan besar ke depannya. Ketergantungan pada energi fosil masih akan cenderung tinggi.

Ilustrasi. Energi alternatif. Foto law.tamu.edu

Pemerintah Indonesia dan Jepang menjalin kerjasama transisi energi. Kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan (Memorandum of Cooperation/MoC) tentang "Realization of Energy Transitions" bersama Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Jepang Hagiuda Koichi.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyampaikan kerjasama ini dimaksudkan untuk memfasilitasi kerjasama energi antara dua negara untuk merealisasikan transisi energi.

"Terima atas inisiatif terlaksananya kerja sama dan penandatangan MoC ini. Ini tentu saja upaya yang luar biasa dari pihak Jepang," kata Arifin dalam keterangan resminya, Senin (10/1).

Sektor energi menurutnya akan menghadapi tantangan besar ke depannya. Ketergantungan pada energi fosil masih akan cenderung tinggi. Sehingga dengan adanya kerjasama ini diharapkan bisa menjadi proses alih teknologi demi mewujudkan percepatan transisi energi.

"Indonesia dan Jepang bisa mengembangkan bersama-sama teknologi Carbon, Capture, Utilization, and Storage (CCUS) dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada di Indonesia," ungkapnya.