Melantai di bursa, saham Bundamedik kena auto reject atas

Saham Bundamedik diperdagangkan naik 84 poin atau 24,71%, ke harga Rp424 per saham.

Manajemen Bundamedik dalam pencatatan perdana saham di BEI, Selasa (06/07/2021). Dokumentasi Bundamedik.

PT Bundamedik Tbk. (BMHS) hari ini, Selasa (6/7), resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Melalui Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO) perseroan menawarkan sebanyak 682 juta saham baru atau sebanyak 7,93% dari modal ditempatkan dan disetor, setelah penawaran umum dengan harga penawaran sebesar Rp340 setiap saham.

Saham perseroan terpantau mengalami auto reject atas (ARA), yaitu diperdagangkan naik 84 poin atau 24,71%, ke harga Rp424 per saham. Saham emiten berkode BMHS ini diperdagangkan sebanyak 85 kali, dengan nilai Rp135,8 miliar. Saham BMHS memiliki kapitalisasi pasar Rp3,65 triliun. 

Perseroan juga mengadakan Program Alokasi Saham Pegawai (Employee Stock Allocation/ESA) dengan jumlah sebanyak 0,25% dari saham yang ditawarkan dalam penawaran umum atau sebanyak 1,53 juta saham.

Selama masa penawaran umum pada 30 Juni 2021 sampai 2 Juli 2021, saham BMHS mengalami kelebihan pemesanan (oversubscribed) pada penjatahan terpusat (pooling allotment) sebanyak lebih dari 40 kali. Bertindak sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek dalam IPO ini adalah PT Ciptadana Sekuritas Asia.

Saham perseroan juga masuk dalam daftar efek syariah, berdasarkan surat keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor: Kep-28/D.04/2021, tanggal 28 Juni 2021 tentang Penetapan Saham PT Bundamedik Tbk. sebagai Efek Syariah.