Menimbang keuntungan model IPO BRI Syariah

BRIS telah menggelar paparan singkat (mini expose) penawaran umum saham perdana kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (3/5)

Sejumlah pejabat negara mengikuti rapat pleno Komite Nasional Keuangan Syariah di Kantor Presiden, Jakarta / AntaraFoto

BRI Syariah akan menjadi bank syariah kedua yang melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO). Tetapi bank syariah ketiga yang menjadi perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia.

Sebagai bukti keseriusannya, BRI Syariah (BRIS), perseroan menggelar paparan singkat (mini expose) penawaran umum saham perdana kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (3/5). “Kami memang berencana IPO. Tapi mohon maaf, info jelasnya masih menunggu kajian. Kalau sudah tuntas akan kami infokan,” kata Corporate Secretary BRI Syariah, Indriati Tri Handayani dalam pesan pendeknya.

Berdasarkan informasi Alinea.id, dari salah seorang pimpinan BPH DSN-MUI, berbeda dengan pendahulunya, BRIS akan memilih metode melepas banyak saham perdananya kepada publik. Hal itu dilakukan untuk tidak mengulangi apa yang dilakukan pendahulunya. Misalkan saja  PT Bank Panin Syariah Tbk (PNBS), hanya 10% sahamnya saja yang dimiliki masyarakat, sedangkan sisanya dikuasai investor besar.

Akibatnya saham PNBS cenderung tergerus bila dibandingkan perdagangan perdana Rp100 per saham. Pada perdagangan Senin (4/3), harga saham PNBS dikisaran Rp79 - 84/ saham. Jauh lebih rendah bila dibandingkan ketika melakukan pencatatan perdana.

Rencananya BRIS akan melepas maksimal 30% saham kepada publik. Nilainya diperkirakan mencapai triliunan rupiah. BRIS sudah melakukan non deal roadshow kepada 40 pihak dalam dan luar negeri. “Kami ingin jumlah investornya banyak. Tidak seperti Panin Syariah,” kata sumber tersebut.