Mimpi lifting minyak 1 juta bph dan realita sumur tua

Perusahaan minyak dan pemerintah bekerjasama mencapai target lifting di angka 1 juta barel per hari (bph).

Ilustrasi Alinea.id/Dwi Setiawan.

Sejak 2015, target lifting minyak (produksi siap jual) terus menerus tak mencapai target. Padahal di tahun 2000-an, Indonesia mampu menghasilkan lebih dari 1 juta barel per hari (bph) dan mencukupi konsumsi BBM di dalam negeri.

Kini, angka 1 juta kembali menjadi garis target lifting minyak Tanah Air pada 2030 mendatang. Target ini bahkan dipercepat menjadi tahun 2025. Angka yang cukup berat mengingat target lifting tak pernah tercapai. Apalagi, hingga kini situasi pandemi masih turut berdampak pada sektor minyak dan gas.

Salah satu anak usaha PT Pertamina (Persero), PT Elnusa Tbk. mengakui meski pandemi kondisi perusahaan perlahan-lahan mulai membaik seiring dengan kenaikan harga minyak. Perusahaan jasa hulu migas ini juga dapat membukukan pendapatan sebesar Rp1,8 triliun pada kuartal-I 2021. Dari pendapatan tersebut, perusahaan dengan kode emiten ELSA itu bisa meraup laba sebesar Rp1,6 miliar. 

Direktur Utama Elnusa Ali Mundakir mengatakan, capaian itu merupakan awal yang baik untuk perusahaan, di tengah keadaan yang masih menantang. Di sisi lain, kerjasama perusahaan dengan beberapa partner strategis juga diharapkan dapat mendukung rencana pemerintah untuk mencapai target produksi atau lifting minyak 1 juta bph.

“Kami juga akan terus memacu kinerja perusahaan melalui strategi diversifikasi portofolio, kompetensi, serta investasi yang tepat untuk mendukung pertumbuhan,” kata dia, kepada Alinea.id, Minggu (30/4).