Pandemi, bank-bank besar banjir likuiditas

Direktur Utama Pefindo Salyadi Saputra mengatakan terjadi perpindahan dari BUKU I dan II ke BUKU IV.

Ilustrasi. Foto Pixabay.

Pandemi Covid-19 membawa berkah bagi bank-bank besar. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menyebut pagebluk mengakibatkan bank dengan modal inti di atas Rp30 triliun alias kategori bank umum kegiatan usaha (BUKU) IV mengalami banjir likuiditas.

"Outlook sektor perbankan selama pandemi kami masukkan ke risiko moderat. Karena secara likuiditas, bank-bank besar, terutama kategori BUKU IV sangat diuntungkan sekarang," kata Direktur Utama Pefindo Salyadi Saputra dalam Capital Market Summit and Expo (CMSE) 2020, Selasa (20/10).

Dia melanjutkan, setiap terjadi krisis, kategori BUKU IV akan kebanjiran likuditas. Pasalnya, terjadi perpindahan dari BUKU I dan II ke BUKU IV.

Meski demikian, kondisi itu tak berdampak terhadap kualitas aset (asset quality) bank-bank jumbo. "Apabila aset bisnis nasabah mereka terpengaruh, maka otomatis kualitas aset bank tersebut juga akan terpengaruh," ujar Salyadi.

Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nurhaida mengatakan banjir likuiditas di perbankan tersebut membawa tantangan tersendiri. Menurutnya, likuditas yang terdapat di pasar tidak benar-benar bisa diserap oleh sektor swasta, yang diindikasikan dengan rendahnya permintaan kredit.

"Tantangan lain adalah meningkatkan permintaan barang dan jasa. Likuiditas yang ada di pasar tidak benar-benar diserap oleh sektor swasta, yang diindikasikan oleh rendahnya permintaan kredit," ujar Nurhaida, bulan lalu.