Pemindahan ibu kota untuk keseimbangan pembangunan

Selama ini pembangunan dan hasilnya terlalu berat ke Barat, khususnya Jawa, sehingga memunculkan istilah Jawa sentris.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Wandy Tuturoong. Foto Antara

 Pemindahan ibu kota negara (IKN) dari Jakarta ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur bertujuan untuk keseimbangan pembangunan.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Wandy Tuturoong menjelaskan, pemindahan IKN terkait semangat Indonesia sentris. Selama ini pembangunan dan hasilnya terlalu berat ke Barat, khususnya Jawa, sehingga memunculkan istilah Jawa sentris.

"Hal ini akan terus seperti ini kalau kita tidak melakukan perimbangan pembangunan. Dengan adanya pemindahan IKN, maka episentrum pembangunan akan diseimbangkan, akan muncul episentrum pembangunan baru di Kalimantan dan Sulawesi," kata Wandy Tuturoong kepada wartawan, Selasa (25/1).

Sehingga, jarak ketertinggalan dari Indonesia bagian Barat dan Jawa bisa lebih pendek. Selain itu, kata Wandy, pemindahan IKN terkait bagaimana mewujudkan cita-cita Indonesia Maju pada 2045. 

"Dengan adanya IKN sebagai kota yang smart, green, beautiful, dan sustainable, maka harapan tentang Indonesia Maju tidak hanya akan menjadi konsep belaka. Tetapi menjadi showcase yang bisa ditiru oleh kota-kota lain di Indonesia bahkan dunia," kata Wandy.