Pengembangan kawasan industri di luar Jawa perlu dilakukan

Permintaan lahan untuk kawasan industri di luar Jabodetabek mulai naik signifikan.

Pengendara sepeda motor melintas di kawasan industri galangan kapal di Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (5/6). Antara Foto

Permintaan lahan untuk kawasan industri di luar Jabodetabek mulai naik signifikan. Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri (HKI) Sanny Iskandar mengatakan, kebutuhan lahan untuk luar Jabodetabek, bahkan luar Pulau Jawa, berasal dari industri mineral.

“Penyerapan lahan kawasan industri di Jabodetabek relatif masih sekitar 100 hektare. Sampai pertengahan tahun pun tidak bisa mencapai 150 hektare. Sekarang malah banyak kebutuhan lahan di luar Jabodetabek. Seperti di Jawa Timur, banyak berkembang di sana,” kata Sanny dalam Halal Bi Halal HKI di Jakarta, Kamis (28/6).

Menurutnya, pengusaha berharap pemerintah bisa mendorong pengembangan kawasan industri di luar Jabodetabek. Saat ini kawasan industri di Morowali (Sulawesi Tengah) yang berbasis industri Nikel, dan kawasan Wilmar (Jawa Timur) yang berbasis kelapa sawit, berkembang sangat pesat.

“Industri mineral di Bintuni dan Ketapang juga meningkat pertumbuhannya. Kalo andalkan pengusaha bangun sendiri kan lebih lama. Memang harus ada kordinasi antara pemerintah pusat, daerah, dan pengembang. Karena pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan, pelabuhan, dan bandar udara itu kan juga perlu dukungan anggaran pemerintah pusat,” katanya.

Selain itu, kata Sanny, pemerintah daerah juga perlu segera melakukan rencana tata ruang yang lebih jelas untuk kawasan industri. Dengan perencanaan yang baik, potensi daerah bisa lebih tergali sehingga investor akan semakin tertarik.