Potensi wakaf capai Rp2.000 triliun, Jokowi: Bisa untuk kurangi ketimpangan

Wakaf seharusnya tidak hanya digunakan dalam hal ibadah, namun juga untuk mengatasi persoalan sosial ekonomi masyarakat.

Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas (ratas) persiapan Natal dan Tahun Baru 2020 di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (13/12/2019). Foto Antara/Akbar Nugroho Gumay.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, potensi wakaf Indonesia sangat besar, yakni mencapai Rp2.000 triliun per tahun dan potensi wakaf uang bisa menembus angka Rp188 triliun per tahunnya.

Dengan potensi yang sebesar itu, wakaf seharusnya tidak hanya digunakan dalam hal ibadah, namun juga untuk mengatasi persoalan sosial ekonomi masyarakat, seperti mengurangi ketimpangan dan kemiskinan.

"Karena perlu kita perluas lagi cakupan pemanfaatan wakaf, tidak hanya terbatas untuk tujuan ibadah, tetapi dikembangkan untuk tujuan sosial ekonomi yang berdampak pada pengurangan ketimpangan kemiskinan di tengah masyarakat," katanya dalam acara Peluncuran Gerakan Nasional Wakaf Uang, secara daring, Senin (25/1). 

Jokowi menegaskan, sudah saatnya Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia memberikan contoh praktik pengelolaan wakaf yang transparan, profesional, kredibel, dan dapat dipercaya. 

Sehingga, hal itu bisa memiliki dampak yang produktif bagi kesejahteraan dan pemberdayaan ekonomi umat. Dia pun mengatakan bahwa pemerintah akan terus mencari cara untuk mengurangi ketimpangan dan kemiskinan termasuk dengan wakaf.