PP Presisi incar bisnis jasa pengangkutan batubara

Potensi pendapatan berulang atau recurring income dari coal hauling menggiurkan bagi PP Presisi.

Sejumlah kapal yang membawa batubara melintasi Sungai Mahakam, Samarinda, Minggu (31/12). Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan target produksi batubara tahun 2018 sebesar lebih dari 477 juta ton akan melampaui penetapan produksi batubara yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 sebesar 406 juta ton. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/aww/17.

Kembali bersinarnya batubara ikut mendongkrak optimisme bisnis jasa pengangkutan atau coal hauling. Anak usaha PT PP, PP Presisi menargetkan jasa coal hauling sanggup memberikan kontribusi pendapatan sekitar 10%-15% pada 2018. 

Direktur Keuangan PP Presisi Benny Pidakso optimistis bisa mencapai target tersebut. Awal tahun ini, melalui anak perusahaan PT Lancarjaya Mandiri Abadi (LMA), PP Presisi telah mengantongi kontrak jasa coal hauling selama tiga tahun dengan PT Barasentosa Lestari, perusahaan tambang batubara yang beroperasi di Sumatera Selatan.

"Diperkirakan akan ada satu tambahan lagi kontrak jasa coal hauling di tahun ini," ujar Benny, Jakarta.

Jasa coal hauling merupakan lini bisnis anyar yang digarap perusahaan. Bisnis utama perusahaan merupakan sektor konstruksi dengan proyek-proyek infrastruktur strategis seperti jalan tol, pelabuhan, bandara, bendungan dan sebagainya.

PP Presisi masuk ke bisnis jasa coal hauling lantaran tergiur potensi pendapatan berulang atau recurring income. Belum lagi, pendapatan dari sektor ini relatif lebih panjang dibandingkan dengan rata-rata jangka waktu proyek insfrastruktur yang berkisar dua tahun. "Sehingga akan membantu untuk diversifikasi pendapatan dan memperkuat pertumbuhan laba Perseroan ke depan," kata Benny.