Promosikan Indonesia di Forum B20, Bahlil: Indonesia jadi tujuan tepat investasi hijau

Kemudahan bagi investor dijanjikan oleh Bahlil melalui Undang-Undang Cipta Kerja (UUCK).

Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahaladia. Dokumentasi Setkab

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyatakan perekonomian Indonesia saat ini dinilai baik. Dengan kondisi seperti itu, investor diharap tak perlu ragu untuk investasi di Indonesia. Pernyataan ini ia sampaikan saat membuka Forum Investasi B20 yang digelar di Bali, Nusa Dua Convention Center (NDCC) siang ini, Jumat (11/11).

Baiknya perekonomian Indonesia menurut Bahlil terbukti pada realisasi investasi Indonesia di kuartal III-2022 mencapai Rp307,8 triliun atau naik 42,1% dibandingkan tahun lalu. Kemudahan bagi investor dijanjikan oleh Bahlil melalui Undang-Undang Cipta Kerja (UUCK), dengan konsistensi pemerintah dalam memberikan perizinan.

“Industri kita saat ini berfokus pada industri hilirisasi. Hal ini berbanding lurus dengan investasi hijau yang berkelanjutan. Pemerintah juga akan memberikan fasilitas terbaik asal sesuai dengan peraturan yang berlaku,” kata Bahlil dikutip dari keterangannya, Jumat (11/11).

Di tahun 2022 ini, investasi Indonesia diketahui dilakukan secara merata. Oleh karena itu, pemerintah tidak hanya fokus terhadap investasi di Pulau Jawa, namun juga di luar Pulau Jawa. Tercatat, sampai saat ini menurut Bahlil realisasi investasi di luar Jawa sebanyak Rp166,3 triliun atau 54%. Sedangkan di Pulau Jawa hanya sebesar Rp141,5 triliun atau 46%.

Sejalan dengan pernyataan Menteri Bahlil, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa terkait penanggulangan Covid-19 yang sudah berjalan selama dua tahun ini, Indonesia mengalami banyak kebangitan dalam ekonomi digital. Luhut sendiri yakin dengan potensi ekonomi kreatif berbasis digital, sehingga pengusaha-pengusaha di Indonesia harus terbuka terhadap perkembangan teknologi yang berbasis pada ekonomi hijau.