Rupiah anjlok, pemerintah yakin hanya sementara

Pemerintah optimistis tekanan terhadap rupiah hanya sementara meski anjlok hingga menembus Rp14.000 per dollar Amerika Serikat.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan, Indonesia bukan sebagai satu-satunya negara yang mengalami depresiasi mata uang terhadap dollar AS. / Antara Foto

Pemerintah optimistis tekanan terhadap rupiah hanya sementara meski anjlok hingga menembus Rp14.000 per dollar Amerika Serikat.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan, Indonesia bukan sebagai satu-satunya negara yang mengalami depresiasi mata uang terhadap dollar AS. Angka ini diyakini hanya sementara, dan bukan merupakan sesuatu yang perlu dicemaskan. 

"Memang hari ini rupiah tembus Rp14.000 per dollar AS, tapi mestinya tidak berarti akan bertahan pada angka itu. Bank Indonesia juga akan melakukan langkah-langkah, walaupun BI akan menunggu rapat dewan gubernur bulanan untuk mencapai langkah," ujar Darmin di kantornya, Senin malam (7/5).

Bank Indonesia sebagai bank sentral memang memegang kendali terhadap alur moneter di Indonesia. Namun, pada satu sisi, BI juga harus menjaga momentum pertumbuhan di dalam negeri. Pada situasi seperti ini, Darmin menegaskan BI harus mengorbankan salah satu diantaranya. 

Artinya, kata Darmin, pilih untuk menjaga momentum pertumbuhan atau menaikkan suku bunga acuan sebagai upaya stabilitas rupiah. Akan tetapi, strategi itu kemungkinan besar akan menghambat pertumbuhan ekonomi