Saham Lippo anjlok pasca OTT KPK di Bekasi terkait Meikarta

OTT KPK mempengaruhi laju pergerakan sejumlah saham milik Lippo

Pekerja beraktivitas di kawasan proyek pembangunan Apartemen Meikarta, di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (15/10). Antara Foto

Pasca OTT KPK terkait proyek Meikarta, harga saham PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK) terkoreksi cukup dalam pada penutupan perdagangan hari ini, Senin (15/10). Tercatat, saham LPCK anjlok 14,77% atau 240 poin ke level Rp 1.385/saham. Volume transaksi tercatat sebanyak 3,87 juta unit saham senilai Rp5,65 miliar.

Saham LPCK dibuka di Rp 1.625, menyentuh level tertingginya di Rp 1.665 dan terendahnya di Rp 1.340. Sementara saham  PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) juga ditutup melemah 8 poin atau 2,68% ke Rp 290. Saham LPKR dibuka di Rp 296, menyentuh level tertingginya di Rp 300 dan terendahnya di Rp 276. Saham LPKR ditransaksikan sebanyak 1.330 kali dengan total volume perdagangan sebanyak 42,96 juta saham senilai Rp 12,46 miliar.

Anjloknya saham milik Lippo Group tersebut diduga karena dugaan suap terkait proyek Meikarta di Cikarang, Jawa Barat. Dalam kasus tersebut menyeret sejumlah pihak, baik dari unsur pejabat Pemerintah Kabupaten Bekasi maupun pihak swasta. 

Menanggapi OTT terhadap emiten pengembang Meikarta, Lippo Group, Pengamat Pasar Modal Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI), Reza Priyambada, mengatakan hal tersebut mempengaruhi laju pergerakan saham milik LPCK dan LPKR.

"Karena itulah saham Lippo melemah," ungkap Reza saat dihubungi Alinea.id pada Senin, (15/10).