Selama Januari, impor naik sedangkan ekspor turun 

Terjadi peningkatan barang masuk ke Indonesia, sementara disisi lain barang yang ke luar mengalami penurunan

Terjadi peningkatan barang masuk ke Indonesia yang disebabkan naiknya impor nonmigas.  Penurunan terbesar ekspor nonmigas Januari 2018 terhadap Desember 2017 terjadi pada bijih, kerak, dan abu logam.  / pexels.com

 

Sepanjang Januari 2018, terjadi peningkatan barang masuk ke Indonesia yang disebabkan naiknya impor nonmigas.  Penurunan terbesar ekspor nonmigas Januari 2018 terhadap Desember 2017 terjadi pada bijih, kerak, dan abu logam.  

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Surhayanto mengatakan, nilai impor Indonesia sepanjang Januari 2018 mencapai US$15.132,4 juta, naik sebesar US$39,0 juta atau 0,26% bila dibandingkan Desember 2017. Hal itu sebabkan naiknya nilai impor nonmigas sebesar US$457,0 juta (3,65%). Sedangkan impor migas turun US$418,0 juta (16,31%). 

Penurunan impor migas dipicu oleh turunnya seluruh komponen migas. Yaitu, minyak mentah US$237,2 juta (29,26%), hasil minyak US$144,2 juta (9,83%) dan gas US$ 36,6 juta (12,85%).

Barang impor yang menopang kenaikan itu merupakan barang-barang nonmigas atau manufaktur. Misalkan saja mesin dan perawatan listrik, plastik dan barang dari plastik,  serta senjata / amunisi. "Apabila dilihat dari peranannya, barang-barang tersebut memberikan yang cukup signifikan pada kontribusi impor di Januari 2018," terang Surhayanto.