Sentimen global dipengaruhi dari strategi China melakukan devaluasi Yuan.
Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar pada pekan ini diperkirakan berada dikisaran Rp14.420-14.470. Sentimen global dan domestik masih menjadi katalis pergerakan nilai tukar Rupiah pada pekan ini.
Analis dari Institute for Development of Economics & Finance (INDEF), Bhima Yudhistira, mengatakan, sentimen global dipengaruhi dari strategi China melakukan devaluasi Yuan. Hal itu bisa berakibat pada berlanjutnya ketidakpastian perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS). Meskipun China menuding Trump telah melakukan provokasi karena devaluasi Yuan bukan merupakan “kesengajaan” melainkan faktor perdagangan valas biasa.
Jika eskalasi perang dagang dengan China memanas maka imbas kepada ekspor Indonesia pun akan terdampak, sehingga disemester kedua defisit perdagangan kembali terjadi. Barang China yang dijual lebih murah pun beresiko membanjiri pasar Indonesia, khususnya barang-barang konsumsi. Dari segi kebutuhan valas untuk impor akan terus meningkat di paruh kedua tahun ini.
Selain itu data ekonomi AS yang pekan lalu dirilis cukup mengindikasikan tren pertumbuhan ekonomi kuartal II yang cukup positif yakni tumbuh 4,1%. Data positif ini melengkapi tren pengangguran di AS yang bergerak rendah di angka 3,8-4%.
"Efeknya The Fed tidak akan ragu untuk menaikkan bunga acuan dua kali lagi pada tahun ini. Pengetatan moneter The Fed dikhawatirkan akan disusul oleh The European Central Bank (ECB) yang menghentikan quantitative easing-nya," ungkapnya kepada Alinea.id, Minggu (29/7).