Tanggapi kelangkaan solar, Pertamina: Disparitas harga dimanfaatkan oknum

PT Pertamina menyebut kelangkaan disebabkan karena disparitas harga yang jauh antara solar subsidi dan nonsubsidi.

Ilustrasi truk mengantre akibat kelangkaan solar. Foto Istimewa.

Kelangkaan solar subsidi terjadi di beberapa wilayah di Indonesia. Mengenai kelangkaan ini, PT Pertamina (Persero) menyebut disebabkan karena disparitas harga yang jauh antara solar subsidi dan nonsubsidi.

Pjs. Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, SH C&T PT Pertamina Irto Ginting mengatakan disparitas harga yang terjadi mencapai Rp8.000 per liter. Kondisi ini membuat beberapa oknum memanfaatkannya.

Pihak Pertamina, kata Irto, mengapresiasi kepada pihak kepolisian yang telah menindak oknum-oknum yang memanfaatkan disparitas harga ini.

"Disparitas harga antara solar subsidi dengan nonsubsidi juga mencapai kurang lebih Rp8.000 rupiah per liter. Ini dimanfaatkan oknum-oknum," paparnya kepada Alinea.id, Selasa (05/4).

Irto menjelaskan secara umum terjadi tren peningkatan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) seiring dengan terus terkendalinya pandemi. Saat ini menurutnya rata-rata konsumsi sudah mulai menyerupai tahun 2019.