Soroti utang, Erick Thohir bakal evaluasi total BUMN

Erick Thohir siap dicopot sebagai Menteri BUMN oleh Presiden Joko Widodo jika kinerjanya tak memuaskan.

Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) berjabat tangan dengan para mantan Menteri BUMN, Rini Soemarno (kedua kiri), Mustafa Abubakar (kiri), Laksamana Sukardi (kedua kanan) dan Soegiharto, saat serah terima jabatan di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (23/10). / Antara Foto

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan akan melakukan evaluasi besar-besaran terhadap seluruh BUMN, termasuk terkait utang korporasi. Bos ANTV itu mengaku siap dicopot dari jabatannya apabila tak memenuhi Key Performance Indicator (KPI).

"Kita mulai rapat habis ini, karena memang bukan apa-apa, saya punya KPI yang harus dicapai selama 3 bulan. Presiden juga menyampaikan, semua menteri harus siap dicopot, dan saya sangat siap dicopot karena komitmen kita semua jadi bangsa besar," ujar Erick saat serah terima jabatan dengan Menteri BUMN 2014-2019 Rini Mariani Soemarmo, di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (23/10).

Mantan Ketua Panitia Asian Games (Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee/INASGOC) itu mengakui, dirinya tak pernah terpikir dan tak sempat mempelajari seluk beluk BUMN. Erick mengatakan dirinya masih membutuhkan waktu untuk belajar mengenai BUMN karena harus mempelajari lagi KPI tersebut.

Ke depan, kata Erick, banyak hal yang harus segera dituntaskan oleh Kementerian BUMN. Hal-hal tersebut seperti penyelesaian proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) pada 2021 yang dikerjakan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., dan proyek Kereta Api Semi Cepat Jakarta-Surabaya yang ditargetkan selesai 2022.

"Pembicaraan Saudi Arabia dengan Indonesia mengenai Aramco dengan Pertamina juga harus bisa kita selesaikan," kata Erick.