Solusi pemerintah atasi penumpukan pengguna KRL di stasiun

Pemerintah berencana menambah armada kereta hingga memaksimalkan bus bantuan dari BPTJ.

Sejumlah warga menunggu KRL Commuter Line lewat di perlintasan Pasar Anyar yang ditutup beton di Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (19/5/2020)/Antara Arif Firmansyah.


Antrean penumpang kereta commuter line di beberapa stasiun di Jabodetabek menumpuk pada hari pertama pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB), Senin (8/6) akibat pembatasan kapasitas penumpang. Pemerintah menyiapkan sejumlah strategi untuk mengatasi hal terebut, mulai dari memperpanjang jam operasional hingga mengatur stasiun-stasiun yang terbilang padat.  

Direktur Jenderal Perkeretaapian (KA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Zulfikri mengatakan jam operasional kereta commuter line akan diperpanjang hingga tengah malam. 

"Kami melakukan koordinasi dari sisi perkeretaapian, dari sisi operasi maupun melakukan rekayasa menambahwaktu operasi," katanya, dalam video conference, Jumat (12/6).

Perpanjangan waktu operasi itu akan diikuti dengan penambahan jumlah armada saat pelonggaran PSBB dari 740 kereta menjadi 940 kereta per harinya. Saat ini, kereta commuter line hanya beroperasi hingga pukul 21.00. 

Strategi lain, pemerintah akan memaksimalkan bantuan bus gratis dari Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) untuk mengurangi penumpukan penumpang di stasiun.