Subsidi upah dihentikan, ekonomi kembali terkontraksi

Menghilangnya besaran upah yang diterima oleh pekerja akan berdampak pada tingkat konsumsi masyarakat.

Ilustrasi. Foto Pixabay.

Penghentian BLT subsidi gaji alias Bantuan Subsidi Upah (BSU) dikhawatirkan memicu kembalinya kontraksi laju perekonomian pada tahun ini.

Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Pingkan Audrine Kosijungan mengatakan pemberian bantuan kepada para pekerja menunjukkan bahwa selain sektor usaha, para pekerja yang menopang sektor-sektor tersebut juga menjadi rentan secara finansial. 

Menghilangnya besaran upah yang diterima oleh pekerja akan berdampak pada tingkat konsumsi masyarakat. Padahal, kontribusi konsumsi mencapai lebih dari 50% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

“Bantuan subsidi upah sangat relevan dan diharapkan mampu mendorong konsumsi dan membantu menggerakkan perekonomian. Para penerima bantuan ini termasuk kelompok yang terdampak cukup signifikan oleh pandemi," katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (4/2).

Menurutnya, dengan kondisi sosial dan ekonomi Indonesia yang saat ini masih terdampak oleh pandemi, pemberian bantuan subsidi upah masih sangat rasional mengingat banyaknya sektor usaha yang mengalami perlambatan pertumbuhan akibat adanya pembatasan yang dilakukan pemerintah.