Tantangan konsolidasi operator telekomunikasi dan 5G di Indonesia

Untuk menekan kerugian dan meringankan biaya operasional, konsolidasi operator bisa menjadi solusi.

Wakil Presiden Direktur Hutchison Tri Indonesia Danny Buldyansah dalam diskusi Alinea Live di Jakarta Selatan, Senin (25/3). Alinea.id/Ahmad Rifwanto.

Pada 2018, pertumbuhan industri telekomunikasi di Indonesia mengalami tekanan yang cukup berat. Seperti dilansir dari Antara, Asosiasi Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) menyebut, pendapatan industri telekomunikasi pada 2018 sebesar Rp148 triliun, minus 6,4% dibandingkan tahun 2017 yang mencapai Rp158 triliun.

Akan tetapi, tekanan itu tak dialami operator Tri Indonesia. Wakil Presiden Direktur Hutchison Tri Indonesia Danny Buldyansah mengatakan, Tri Indonesia malah mengalami pertumbuhan sebesar 30%, dengan laba operasional meningkat tiga kali lipat.

“Melihat pertumbuhan tersebut, target penjualan Tri Indonesia tahun 2019 kami mengharapkan naik dua digit lagi,” kata Danny saat berdiskusi Alinea Live bertajuk “Strategi Bisnis Tri Indonesia” di Kafe Brood en Boter, Jakarta Selatan, Senin (25/3).

Danny mengatakan, saat ini industri telekomunikasi sedang berada dalam periode peralihan. Sebelumnya, pendapatan industri ini berasal dari telepon dan layanan pesan singkat, belum fokus ke pemakaian data internet.

“Menghadapi tantangan ini, Tri Indonesia terbilang beruntung karena dari awal kita sudah fokus pada 3G (teknologi generasi ketiga), sehingga kita cepat beradaptasi dengan kebutuhan saat ini,” ujar Danny.