Jaga pertahanan, Telkom siap bangun infrastruktur komunikasi di pos TNI

Buruknya akses komunikasi membuat distribusi informasi terhambat. Ini seperti yang terjadi di Pulau Dana, Kabupaten Rote Ndao, NTT.

Personel TNI berjaga di pos perbatasan RI-Papua Nugini. Foto Grid.id/Sylvana Toemon

Banyak pos pengamanan yang dijaga TNI belum terjamah akses komunikasi, khususnya di daerah terluar, terdepan, dan terpencil (3T). Hal tersebut membuat pertahanan dan keamanan negara rentan.

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk berkomitmen menyelesaikan masalah ini dengan mengadakan pertemuan dengan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate, dan Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa, pada Selasa (28/12). Pada agenda tersebut, ketiganya membahas penyediaan akses internet di pos TNI di wilayah 3T.

"Sektor pertahanan negara merupakan sektor yang krusial dan Telkom berkomitmen untuk selalu memberikan yang terbaik dalam setiap kemitraan yang telah terjalin, termasuk dalam hal ini dukungan infrastruktur telekomunikasi untuk TNI," ucap Direktur Enterprise and Business Service Telkom, Edi Witjara, dalam keterangan tertulis, Kamis (30/12). 

Sementara itu, Jenderal Andika mengungkapkan, buruknya akses komunikasi membuat distribusi informasi terhambat. Dicontohkannya dengan kejadian di Pulau Dana, Kabupaten Rote Ndao, NTT.

"Untuk laporan, harus nyebrang ke Pulau Rote baru bisa laporan apa perkembangannya," katanya pada kesempatan sama. "Kan, tidak bisa kita membiarkan pos-pos itu misalnya tanpa komunikasi sama sekali."